13 April 2012

back story of GO 406

Dipertemukan di ruang 406, kami generasi 406 biasa kami menyebutnya. Menjalin sebuah pertemanan yang tak sekedar kata teman, namun sahabat. Berasal dari berbagai penjuru daerah di indonesia, kampus putih ini menyatukan segala perbedaan yang sebelumnya kami bawa dan lenyap ketika kami dipertemukan di ruang 406. Walaupun hanya 3hari perkenalan, namun sangat menimbulkan kesan berbeda di tiap hati. Senang, sedih, sebel, kagum, benci, dan sederet pengungkap perasaan. Bersama bapak Pajar dan ibu Ruspita kami saling di kaitan, tak hanya diberi bekal bagaimana transisi dari masa putih abu-abu ke masa perguruan tinggi, namun juga mengenal diri lebih dalam, mengantar setiap individu berusaha mengungkap sesuatu yang ada dalam diri.lebih dari 3 hari, rasa persahabatan makin lekat dengan berbagai kegiatan kampus yang sebelumnya di isi dengan acara balas dendam secara halus melalui birokrasi kampus bernama OPAK. Terlintas kata yang menakutkan tentang satu acara dimana kekuasaaan tertinggi berada di tangan senior dan junior hanya menjalankan perintah mereka bak sentralisasi pemerintahan saja. Namun satu demi satu kegiatan yang secara tidak langsung mulai menyatukan hati kami di ikuti dengan senang hati, anggap saja sebagai ajang balas budi pada senior.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepatnya, hingga satu semesterpun kami lewati bersama, dan pada saat terakhir menikmati masa-masa bersama dengan teman-teman sekelas barulah terasa persahabatan yang telah terjalin yang tidak hanya satu-dua hari, dan ini kenangan dari moment-moment terakhir dari Generation Of 406 (GO 406), namun tidak sebatas sampai di sini pertemanan yang telah di jalin, tetap berlanjut, jangan melupakan kenangan yang telah kita ukir di sini kawan, di kampus putih, yang kata mereka kampus perjuangan, kampus rakyat. Semoga dapat bertemu dengan keadaan yang lebih menyenangkan, semoga kita bisa menjadi sarjana-sarjana yang mampu memberikan kontribusi pada negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar