20 September 2012

Pojok Muslimah #5 : Perjuangan Para Bidadari Berhijab


Seyogyanya kita wajib bersyukur, kita dilahirkan dan ditempatkan oleh Allah SWT di bumi katulistiwa dengan berbagai kenikmatan & kemudahan hidup, salah satunya adalah menggunakan jilbab/hijab. Mengapa demikian ? Tidaklah segampang yang kita bayangkan untuk menutup aurat bagi seorang wanita terlebih di berada di negara minoritas, dan stigma buruk tentang wanita berjilbab masih saja melekat untuk para muslimah ini.
Beberapa penolakan bahkan larangan untuk mengenakan jilbab terjadi di berbagai negara misalnya di negara Bulgaria telah ditetapkan larangan untuk menggunakan jilbab dan simbol keagamaan lainnya di sekolah. Hal ini mendapatkan berbagai tanggapan terutama kaum muslim dan muslimah di negara yang notabene menjadi satu-satunya negara Eropa berpenduduk Islam asli dan bukan imigran.
Tragis memang di negara sendiri mereka dilarang untuk menjalankan syari’at yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Kejadian yang sama terjadi di Azzerbaijan pada Desember 2010 ratusan siswi muslim Azeri harus kehilangan pendidikan formalnya menyusul kebijakan baru yang melarang menggunakan khimar atau kerudung di sekolah, di negara yang masuk dalam mayoritas muslim. Dengan dalih seragam era Soviet yang dipaksakan dan diperkenalkan kembali pada siswa sekolah telah efektif melarang siswi pergi ke sekolah, dan hal ini memicu kemarahan orang-orang Azeri.
Pelarangan menggunakan jilbab malah pernah terjadi di negara yang sarat sejarah dan kejayaan Islam di masa lalu, Turki. Pada tahun 1923-1938 saat pemerintahan Musthafa Kemal At-Tatruk dengan penerapan peraturan yang melarang penggunaan jilbab. Turki telah bermetamorfosis menjadi negara sekuler dengan menjauhkan dari keIslaman dengan dilarangnya adzan dan aktifitas keagamaan lainnya.
Bagaimana dengan negara tercinta ini ? Sekarang dengan mudahnya kita mengenakan jilbab/hijab, bahkan sudah dipermudah saja malah tidak menggunakan kesempatan dengan masih menunda-nunda atau bahkan tidak berjilbab. Pada tahun 1979-1980-an terjadi beberapa kasus berjilbab salah satunya pelarangan menggunakan jilbab di lingkungan sekolah, bahkan terjadi pemisahan antara siswi yang berjilbab maupun tidak. Berbagai persoalan muncul di berbagai daerah seperti Bandung, Bogor, Jakarta, Jember, Solo, Yogyakarta, Cirebon, Pekalongan, Surabaya, dan kota-kota lainnya. Dan hal ini malah dikuatkan dengan keluarnya surat keputusan (SK) 052/C/Kep/D/82 yang isinya mengatur secara nasional bentuk dan penggunaan seragam sekolah-sekolah negeri. Hal ini lebih mempersempit para siswi-siswi untuk menggunakan jilbab. Di Bandung bahkan pernah terjadi peraturan yang mewajibkan siswinya untuk mengenakan hotpant (celana pendek) saat pelajaran sekolah, dan bisa terbayangkan bagaimana tekanan batin yang dirasakan para siswi-siswi yang berjilbab. Namun yang tetap istiqomah mempertahankan jilbabnya walaupun berbagai aturan membelit mereka.
Wanita yang memakai jilbab banyak menemui tantangan, godaan, bahkan cobaan. Dibalik kerudung mereka tentu memang ada yang sengaja ditutupi, dan itu memang kewajiban bagi semua muslimah. Cobaan memang datang silih berganti, berbagai stigma buruk tertujukan pada wanita muslimah ini, mulai dari prasangka buruk, anggapan sok suci, stigma asusila hingga penyakit. Begitu cobaan dan godaan dalam menggunakan jilbab/hijab ini, sebagai seorang wanita hukumnya wajib bagi kita untuk menutup aurat tidak ada tawar-menawar lagi. Semoga keistiqomahan selalu menyertai kita, para wanita-wanita muslimah calon penghuni surga, senantiasa terjaga dari hal-hal yang tidak baik, dan dapat menjalankan kewajiban untuk menutup aurat secara sempuran hanya untuk-NYA, AMIN.
Semoga bermanfaat dan sebarkan pada wanita yang lain !
Source : Majalah Aulia No. 02 Tahun X Ramadhan-Syawal 1433 (Agustus 2012)

1 komentar: