20 September 2012

Oleh-Oleh Liburan Kuliah [TBM.Tunas Bangsa]

Menjelang liburan kuliah berbagai planning telah saya siapkan untuk mengisi hari-hari yang biasanya harus berpacu dengan tugas-tugas, dan menyita waktu dari Senin sampai Jumat untuk kuliah. 3 bulan waktu yang teramat panjang bagi saya, terlebih entah kenapa saya memang lebih senang berada di kampus daripada di rumah sendiri. Awalnya saya iseng-iseng nyari kerjaan part-time di sosial media, twitter, dan saya menemukan beberapa pekerjaan yang menarik. Mulai dari front office, guru les, sampai assisten online shop. Saking semangatnya saya mau ngepply CV, dibela-belain browsing tentang CV yang baik, gimana bikinnya, apa aja isinya dll. Kelar bikin CV, bukannya semangat buat masukin CV ke tempat yang saya inginkan malah mendadak jadi ragu, “masukin, enggak, masukin, enggak, enggak usah aja deh, dan akhirnya saya pun tidak memasukan CV ke beberapa tempat yang menjadi incaran untuk bekerja, dan hati kecil saya menggiring untuk melakoni satu kegiatan yang bagi kebanyakan orang sepele dan tidak mendatangkan income.
Saya memilih untuk menjaga perpustakaan yang berada tak jauh dari rumah. Secara sukarela saya membersihkan, menata, hingga melayani pengunjung yang meminjam buku. Taka ada gaji atau bonus, terkadang ibu pemilik rumah yang digunakan sebagai perpustakaan ini memberi minum dan camilan, pernah saya diberi uang sebagai ucapan terimakasih dari salah satu pengagas berdirinya taman baca ini.


Foto TBM.Tunas Bangsa nampak dari luar. Nampak asri dengan berbagai tanaman yang berada tepat di depan bangunan. TBM.Tunas Bangsa telah berpindah sebanyak 2 kali sebelum menempati bangunan ini. Pertama di rumah salah satu warga, kemudian berpindah lagi menempati rumah kosong di dekat masjid dan terakhir kini menempati rumah Bapak Sutirto, ketua RT 05. Walaupun nampak kecil dan mungil, namun setidaknya dapat menampung banyak buku secara layak dan lebih terpelihara serta mudah dijangkau oleh masyarakat yang akan meminjam buku-buku.



Disekitar perpus, ada dua mainan yang sengaja disediakan untuk anak-anak. Dikarenakan ruangan yang tidak begitu luas. Pengunjung yang kebanyakan anak-anak dapat membawa buku bacaan sampai halaman depan, sambil bermain sekaligus membaca buku.


Setelah melihat bagian luar TBM.Tunas Bangsa kini menilik dalamnya. Beginilah keadaan dalam dari perpus, cukup nyaman dan menyenangkan, bukan ? TBM.Tunas Bangsa memiliki berbagai koleksi buku-buku yang di dapat dari bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. Berikut foto-foto dari pojok perpus.



Koleksi dari TBM.Tunas Bangsa yang saat ini saya input sekitar 900an judul buku dengan berbagai kategori seperti karya umum, bahasa, agama, karya terapan, ilmu pengetahuan, fiksi, sejarah, dan lainnya. Bantuan terakhir yang diterima oleh TBM.Tunas Bangsa dari Pemerintah Kabupaten Sleman sekitar 1000 judul buku dengan berbagai kategori. Namun sayangnya, banyaknya buku-buku yang tersedia ini kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. 


Beberapa piala yang diterima oleh TBM.Tunas Bangsa. Piala terakhir sekaligus terbesar adalah menjadi juara pertama perpustakaan se-Propinsi Yogyakarta dengan mendapatkan berbagai hadiah berupa buku dan beberapa peralatan untuk perpustakaan.


Seharusnya komputer maupun mesin ketik ini dapat dimanfaatkan oleh pengunjung. Namun sekarang kondisi dari kedua peralatan ini sudah tidak dapat digunakan lagi. Saat bencana gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta tahun 2004 silam mengakibatkan kerusakan di kediaman Bapak Sutirto, salah satunya menimpa komputer ini yang mengakibatkan tidak berfungsi alat ini. Sampai sekarang belum ada perbaikan untuk kedua alat ini. Jika ada di antara Saudara-Saudari yang secara sukarela memberi bantuan untuk memperbaiki komputer ini, tentu saya sangat berterimakasih.


Barang baru yang baru saya temui beberapa bulan terakhir ini. Satu set kursi yang lumayan empuk dan nyaman untuk diduduki sembari membaca buku. Saya kurang mengetahui dari mana kursi ini berasal, apakah dari Pemerintah Kabupaten Sleman atau milik Bapak Sutirto yang sengaja diletakkan di perpus.


Di sini transaksi pinjam-kembali buku berlangsung. Saat ini perpus tidak mempunyai admin secara tetap untuk mengurus perpustakaan. Beberapa anggota telah bekerja dan kuliah. Dan secara sukarela saya menjadi admin untuk melayani para pengunjung perpustakaan yang meminjam/mengembalikan buku.


Setelah sekian lama tanpa admin, beberapa hari setelah libur semester saya menyempatkan diri untuk kembali membuka TBM.Tunas Bangsa ini. Pada awalnya TBM.Tunas Bangsa dibuka pukul 10.00-12.00 setiap harinya, hal ini bertepatan dengan libur menjelang bulan puasa. Setelah resmi dibuka kembali, perpus mulai didatangi oleh anak-anak yang kebetulan libur sekolah. Satu, dua sampai tiga orang yang mengunjungi perpus, sedikit memang namun setidaknya ada yang menghargai jerih payah saya untuk kembali menghidupkan taman baca yang hampir terlupakan ini.


Untuk semakin menarik kedatangan anak-anak di perpus, saya mencoba meminta adek-adek untuk menulis testimoni kesan saat berada di perpus. Awalnya kebanyakan dari mereka kesulitan untuk menulis apa yang saya inginkan, namun perlahan saya jelaskan dan adek-adek akhirnya mengerti. Keasyikan menulis testimoni dari salah satu pengunjung, Dek Widya,


Ini adalah salah satu pengunjung setia dari TBM.Tunas Bangsa, Dek Widya biasa ia dipanggil teman-teman sebayanya. Wajar ia salah satu nominasi pengunjung ter-RAJIN sekampung, mungkin, jelaslah, perpus kan menempati rumah dari kakek Dek Widya ini, jadi kapanpun ia mau, bisa meminjam buku.


Ternyata berinteraksi langsung dengan anak-anak membutuhkan skills sekaligus kesabaran yang luar biasa, apalagi mereka juga tergantung mood. Setelah mood adek-adek terbangun, saya meminta dari beberapa adek-adek yang mengunjungi perpus untuk “ABSEN” istilahnya, atau mengisi daftar hadir dalam buku kunjungan. Beberapa anak terlihat antusias kala menuliskan nama mereka dan kadang kebingungan untuk menorehkan tanda tangan, mungkin belum terbiasa. Salah satu anak ada yang mengajukan protes, “kenapa mesti tanda tangan ?” katanya.


Terlihat dua pengunjung sedang asyik dengan buku masing-masing. Yang depan Dek Risma dan sebelahnya Dek Widya.


Setelah menentukan buku yang akan dipinjam, di sini tugas saya dimulai sebagai admin, mencatat buku-buku yang dipinjam oleh adek-adek ini. Dalam peraturan setiap pengunjung hanya diperbolehkan meminjam maksimal 4 buku dengan jangka waktu peminjaman satu minggu. Untuk sekarang peraturan perpus belum berlaku sepenuhnya, akibat belum adanya admin tetap untuk mengurus kearsipan.


Sekian cerita dari TBM.Tunas Bangsa. Semoga dapat bermanfaat dan menginspirasi pembaca. Jika anda tertarik untuk mengunjungi TBM.Tunas Bangsa atau memberikan bantuan dapat menghubungi,
ADMIN :
Hanifah Nur Aini (contact person 085743904320)
TBM.Tunas Bangsa
Gabugan,  RT/RW 005/008, Donokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. 55551



1 komentar: