11 Oktober 2011

Budaya demo di negeri katulistiwa

Pernahkah anda mengikuti demo ? sebenarnya pengertian demo menurut anda itu apa ? atau yang penting mengktitisi kebijakan pemerintah yang dinilai yang merugikan rakyat kecil ? ikut terjun di jalan raya sambil membawa kertas atau apapun untuk menyuarakan inspirasi. Sepertinya budaya ini kurang begitu efisien, selain hanya menghabiskan uang, menganggu lalu lintas jalan yang digunakan untuk demo, kadang apa yang disampaikan para pendemo itu hanya di anggap angin semata.
Di sisi saya tidak akan mematahkan semangat par pendemo-pendemo sejati yang katanya kalau tidak “mahasiswa” siapa lagi yang akan mengawasi jalanya pemerintah ? siapa yang akan membela rakyat kecil, dan segelintir kata-kata yang menjadikan bahwa sosok “mahasiswa” kadang menjadi musuh secara tidak langsung bagi pemerintah.
Dari tadi saya menyebut kata mahasiswa, ada tahu kenapa ? karena mungkin dalam jenjang pendidikanperguruan tinggi, pemikiran para penerus bangsa ini kadang di anggap paling benar dan kritis. Tidak memungkiri saya juga sekarang sedang menduduki status “mahasiswi” di sebuah perguruan negeri di Yogyakarta. Pandangan saya tentang demo yang kerap berlangsung di “Negeri Katulistiwa” ini saya anggap kurang kerjaan. Mengapa ? setiap orang punya presepsi masing-masing, dan lewat tulisan ini saya akan menyampaikan unek-unek yang selama ini menganjal di benak saya, banyak pertanyaan berputar-putar di otak menunggu untuk di jawab dengan argumen yang bisa diterima logika. Apa yang mendasari anda mengikuti demo ? apa tujuan anda berdemo ? apakah dengan berdemo, apa yang menjadi tuntutan anda itu langsung di tindak lanjuti ? dan segelintir pertanyaan lainnya. Menurut saya orang yang berdemo itu harusnya mengistropesi diri terlebih dahulu, ibaratnya mengurus hidup sendiri saja kadang masing kesusahan kenapa harus mengurusi kebijakan pemerintah, maaf sebelumya, sebelum kita mengkritik diri orang lain hendaknya kita bercermin terlebih dulu,kan g lucu, hobinya ikut demo sana-sini tapi setiap mata kuliah harus mengulang. Bagaimana mau menjadi penerus bangsa jika diri kita saja tidak siap, pemerintah juga sudah berkerja “keras”,berpikir sedemikian rupa untuk mencukupi kebutuhan seluruh rakyat di penjuru negeri ini.
Cobalah ganti acara demo anda ini dengan acara-acara pencarian bakat atau lomba-lomba yang dapat mengasah kemampuan anak bangsa, bukan hanya mengajarkan untuk selalu mengkritisi kebijakan pemerintah sedangkan anda sendiri masih seperti itu. Buktikan kalau anda generasi yang dapat dibanggakan, berikan kontribusi anda pada negara ini, jangan hanya bisa menkritik tapi juga berikan saran.
Salam penuh semangat
Pemudi Indonesia




Tidak ada komentar:

Posting Komentar