4 Juni 2012

Berbagai Fenomena di sekitar Anne


kebutulan anne ini seneng banget mengamati sesuatu dan mengomentari. berarti sebenarnya anne ada bakat buat di bidang komen-mengomentari apapun yang anne lihat.tapi kadang anne juga takut selalu mengomentari orang dan membicarakan orang lain, takutnya jadi kebiasaan dan jadi tabungan dosa kelak, semoga tidak.
berawal dari kebiasaan ynag tidak setiap orang memilikinya, maka anne mencoba mengembangkan salah satu bakat terpendam ini menjadi suatu hobi yang bisa bermanfaat untuk orang lain tanpa menimbulkan kesan menjelek-jelekkan orang lain, kan g baik juga muka uda jelek masih dijelek-jelekin juga.
salah satu hobi anne adalah mengamati keadaan di sekitar lingkungan rumah, maklumlah anne ini temasuk kategori anak rumahan maksudnya anak yang menghabiskan banyak waktu di dalam rumah daripada di luar rumah. dan salah satu hobi ini juga anne kembangkan agar tidak mubazir.
anne tinggal di daerah pedesaan yang jauh dari hinggar-binggar perkotaan. walaupun termasuk desa terpelosok tempat anne sudah terpasang listrik jadi g perlu takut kalau harus ke rumah anne. berbagai cerita pengen anne bagi sampai bingung mau di mulai dari mana (harap maklum kelemahan penulis).
dimulai dari keadaan para penghuni pedesaan. memang jauh berbeda dengan orang perkotaan, orang pedesaan lebih ramah, kekeluargaan masih erat dan masih kental dengan nuansa mistis. tapi itu adalah nilai plus dari orang pedesaan. secara sosial memang pedesaan lebih baik yaitu masih terpeliharanya budaya-budaya sebagai bangsa indonesia.
dilanjutkan ke situasi ekonomi dari orang pedesaaan, secara umum pekerjaan dari orang pedesaaan adalah menjadi petani. namun sekarang telah berkembang dan mengalami perubahan dengan semakin bertambahnya jenis profesi seperti guru, pns, tni/polisi, pegawai swasta hingga wiraswasta.
dan sekarangpun, gengsi di orang pedesaan mulai naik dan menyaingi orang perkotaan.dapat dilihat dari tingkat pendidikan, akhir-akhir ini banyak orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya hingga tingkat perguruan tinggi, semakin banyaknya orang-orang memiliki benda-benda elektronik seperti tv,radio,kulkas,mesin cuci dan lainnya. jangan salah di pedesaan juga terjadi persaingan yang tidak kentara, misalnya persaingan calon mantu, pendidikan anak, perlengkapan rumah, kendaraan, dan setiap orang seolah-olah gila hormat.
itulah segelintir cerita yang terjadi di sekitar anne. bukan berarti anne menjelek-jelekkan tanah kelahiran anne, namun itu adalah sedikit bukti yang memang terjadi di masyarakat. sebagai bangsa indonesia, lebih baik kita tetap menjunjung nilai-nilai luhur para pendiri bangsa bukan bersikap hedonisme dan matrealisme dan seolah bertekuk lutut dengan materi yang bersifat fana ini.
salah satu fakta yang akan anne soroti adalah masalah pergaulan di masyarakat pedesaaan. ini hanya pengambaran saja tidak ada unsur hiperbolis dalam cerita nyata ini. faktanya penyimpangan sosiala juga terjadi dalam masyarakat misalnya sebut saja “M” adalah remaja yang sedang menikmati bangku sekolah menegah atas, baru tahun kemarin dia mengenakan seragam putih abu-abu yang bagi sebagian anak merupakan masa yang ditunggu-tunggu. M adalah anak pertama dari dua bersaudara dari keluarga yang sederhana. dilihat dari fisik, M mempunyai postur tubuh yang atletis dan cocok untuk menjadi atlit. dan orangtuanya pun memasukkan M kedalam klub bola voli. selain mempunyai kemampuan dalam olahraga M juga mempunyai prestasi akademik yang bagus terbukti dia dapat masuk SMA favorite. namun ditengah jalan terdengar kabar bahwa M dikabarkan berbadan dua. dapat dipastikan berita buruk menyebar 10kali lebih cepat daripada berita baik tanpa sponsorpun. dan benar saja belum genap 1 tahun akademik M mengundurkan diri sebagai siswi. berbagai spekulasi dan pengunjingan muncul di wacana masyarakat, karena selama anne hidup di sini, ini adalah pertama kali terjadi dan menimpa anak yang masih menempuh jenjang pendidikan.
dan singkat cerita, M dinikahkan oleh lelaki yang tentu saja telah menanamkan benih di dalam perut M. jika diruntut bagaimana sejarah kedua orang ini menempuh jalan untuk menikah, sangat pelik dan tentu saja mengurus emosi kedua orang tua M yang sangat mengharapkan anaknya menjadi anak yang mereka inginkan. berbagai birokrasi mereka lakukan salah satunya pembuatan kartu tanda penduduk yang seharusnya hanya dimiliki oleh orang yang telah memenuhi syarat memilikinya yaitu yang telah berusia 17 tahun kea atas, dikarenakan usia M masih dibawah 17tahun pemalsuan identitaspun dilakukan. betapa sayang sekali jika sejuta skill harus dihancurkan dengan penanaman benih yang tidak sah dan melanggar norma itu. semoga dapat menjadi pelajaran bagi anda semua, untuk para orang tua yang berusaha menjaga anak-anaknya dan selalu memberi pengarahan dan bukan semacam menggurui. dan bagi para wanita jagalah harga diri anda sebagai wanita jika harga diri anda hilang nampaklah ketidakberhargaan anda lagi. bukankah kumbang menginginkan bunga yang masih segar dan menarik dan bukan bunga yang layu.
semoga bermanfaat dan tidak ada M selanjutnya.
































Tidak ada komentar:

Posting Komentar